Jakarta, Gozee.net — Ketegangan perdagangan global yang kembali memanas antara sejumlah negara besar telah memberikan dampak signifikan terhadap industri interior desain dan furnitur nasional. Kenaikan bea masuk dan hambatan logistik membuat harga bahan baku impor melonjak tajam, memukul kelangsungan usaha di sektor ini.
Arwan Sutrisno, pengusaha interior desain yang telah berkecimpung lebih dari satu dekade di industri ini, menyatakan kekhawatirannya. “Kami sangat bergantung pada material impor seperti plywood premium, kain upholstery, hingga perangkat aksesoris yang kualitasnya belum sepenuhnya bisa digantikan produk lokal,” ujarnya.
Menurut Arwan, dalam tiga bulan terakhir, biaya produksi meningkat hingga 25%, memaksa pelaku usaha menaikkan harga layanan dan produk jadi. “Dampaknya bukan hanya ke pelaku usaha, tapi juga ke konsumen. Banyak proyek desain tertunda karena anggaran klien tidak lagi mencukupi,” tambahnya.
Ia juga menyoroti perlunya langkah strategis dari pemerintah untuk membantu sektor ini bertahan. “Kami butuh kebijakan yang meringankan, misalnya insentif pajak untuk bahan baku lokal berkualitas atau kemudahan akses terhadap supplier dalam negeri,” kata Arwan.
Asosiasi pengusaha desain interior juga mendesak pemerintah agar mempercepat penguatan rantai pasok lokal dan mendorong inovasi bahan alternatif agar tidak terlalu tergantung pada pasar luar.
Dengan kondisi geopolitik yang belum menunjukkan tanda mereda, pelaku industri berharap adanya respons cepat dan kolaboratif antara pemerintah dan swasta untuk menyelamatkan sektor yang turut menopang industri kreatif nasional ini. (Muchlis)
Kontak person :
instagram : @arwanstrisno
whatspp : 6287772149333
0 Komentar